Oleh : dudung A. Sani, SH. M. Ag
Banjarmasin kabar Borneo raya.com
Karena keterbatasanya sebagai makhluk ciptaan yang memiliki
ketergantungan kepada si pencipta ,
manusia tidak dapat mengenal dan
tidak dapat berbuat taat kepada Allah melainkan dengan karunia & rahmat Nya jua.(Iyyaka nabudu wa iyyaka nastain)
Telah diriwayatkan oleh Aisyah Rasulullah Saw bersabda, " Tak seorangpun diantara kita yang amal nya bisa menyelamatkannya " kemudian para sahabat bertanya ' Dan apakah engkau juga wahai Rasulullah ? " Kemudian Rasulullah Saw menjawab : ' Saya juga tidak ' Kecuali bila Allah memberiku karunia dan rahmat Nya (HR.Bukhari & Muslim).
Rasulullah Saw mengatakan hal demikian karena beliau tidak lagi memperhatikan dirinya melainkan ia fana dengan Al- haq, Maka dari itu untuk mencapai kepada maqam fana fillah hendaknya terlebih dahulu menghilangkan adanya kekuasaan makhluk pada dirimu.
dogma yang harus diyakini sebagai makhluk yang terbatas dan lemah " La haula wala quwata illa billah " adalah sebagai jalan menuju tauhid bahwa hanya Tuhan lah tempat untuk mengabdi dan memohon pertolongan sesuai dengan sifat - sifat Nya di dalam asmaul husna (bersifat feminin) dan Dia Maha lembut dan penuh kasih sayang terhadap manusia dan Maha pengampun bagi manusia yang ingin bertaubat atas segala kesalahannya.
Disamping Allah bersifat lembut dan kasih sayang (feminin) Dia juga memiliki sifat maskulin artinya tegas dan berwibawa dan tak pernah mengingkari apa yang telah dijanjikannya. dan Dia memiliki kekuasaan absolut (tak terbatas)
" Ghaybi Natharal Khaliq ilayka bina dzorillah ilayka waghib ' an iqba lihim ' alayka bi syuhuudi iqba lihi ' alayka "
artinya hilangkan pandangan makhluk pada dirimu karena puas dengan penglihatan Allah yang tampak kepadamu dan lupakan adanya sifat makhluk pada dirimu karena makhluk tidak memiliki daya dan upaya
" Wa man fin ni ghabaa ' an kulli syai' in " Siapa yang fana kepada Allah pasti lupa (gaib) dari segala sesuatu ta' wilnya siapa yang sudah mengenal ia kepada Allah maka tidaklah ia memiliki akan sesuatu atau " Man ' arafa haqqo syaidahu fi kulli syai' in " Bagi seseorang yang sudah benar-benar mengenal dan mengetahui Allah pastilah ia dapat melihatnya kepada sesuatu.Sebab manusia tidak dapat mengetahui akan segala sesuatu melainkan dengan Allah jua.
Allah lah yang telah menjadikan kalian untuk dapat mendengar dan melihat ( Surah al - Insan 76 : 2) dan Allah berikan kepadamu dua buah mata dan lidah serta dua buah bibir agar kamu dapat berbicara serta untuk makan minum (Surah al-Balad 90 : 8-9)
Maka justeru itu tidak ada suatu kekuasaan apa pun yang dimiliki manusia melainkan semua nya milik Allah semata-mata dan dalil yang tepat untuk manusia " la haula wala quwwata Illa Billah " Manusia tidak memiliki kekuasaan apapun kecuali hanya dengan pertolongan Allah.
By.H.Dudung A Sani,SH.M.Ag
0 Komentar