(Ambin Demokrasi) DEMOKRASI GENERASI ALFA Oleh: Noorhalis Majid

Kabarborneoraya.com : Banjarmasin 

Duduk berkumpul di ambin rumah alam (6/7/2024), kami mendiskusikan soal berbagai hal menyangkut memburuknya situasi demokrasi. Setelah mengupas habis tentang partai politik sebagai pihak paling bertanggungjawab, muncul pertanyaan, mungkinkah masyarakat sipil yang kekuatan begitu kecil, mampu memulihkan “kewarasan” semua yang nampak berjalan tidak waras?. 

“Generasi berikutnya yang bisa memulihkan ini, mungkin generasi alfa”, ujar Winardi Sethiono. Dan generasi itu akan terlibat dalam politik 15 tahun lagi. A
rtinya, perlu 3 kali pemilu untuk sampai pada kesadaran bahwa situasi buruk ini harus disudahi, sebab tidak membawa kebaikan apapun, kecuali menggemukkan oligarki, memanjakan politik dinasti, menyuburkan korupsi, dan bahkan praktik asusila.

Lantas, siapa Generasi Alfa itu? Boleh dibilang Generasi Alfa adalah anak dari Generasi Millenials, adik dari Generasi Z. Kelompok yang masuk dalam generasi ini adalah mereka yang lahir di tahun 2010 sampai 2025. Sebutan Generasi Alfa muncul tahun 2005, ditentukan dari hasil survey yang diadakan Mark McCrindle, seorang analis sosial dan demografi dari Austalia. 

Menunggu 3 kali Pemilu apakah tidak terlalu lama? Tentu bergantung dari apa yang diupayakan semua pihak agar situasi ini harus diperbaiki. Bila kesadaran tidak kunjung tumbuh, boleh jadi akan lebih lama dari itu. Sebaliknya bila para elit menyadarinya, maka segala upaya “mewaraskan” situasi demokrasi dan politik, dapat dilakukan dengan cepat. 

Sayangnya, elit politik justru sedang berada dalam jebakan kenikmatan berupa kelimpahan harta, kesehatan, kekuasaan, kedudukan, bahkan kemaksiatan, dan terus saja dilimpahi kenikmatan. Sedangkan yang lainnya, memuja kenikmatan tersebut, dan berharap restu dari orang yang dianggap paling mampu menentukan kekuasaan.

Jangan-jangan inilah yang disebut istidraj, kata Prof Udiansyah, jebakan kenikmatan hidup dan semuanya menjadi lupa bahwa keadaan semakin buruk dan terus memburuk. (nm)

Posting Komentar

0 Komentar