"Kecubung" Politik: Wabah Gila Yang Mengancam Stabilitas Masyarakat"

Oleh Muhammad: Mahdiannor Redaktur Koran Mediapublik dan online kabarborneoraya.com

Banjarmasin : Kabarborneoraya.com

Fenomena “kecubung” tiba-tiba mencuat dan menyedot perhatian publik. Bukan karena keindahan atau khasiatnya yang menyehatkan, tetapi karena efek psikotropika yang mengerikan. Di tengah krisis ekonomi dan ketidakmampuan pemerintah menjamin kesejahteraan, kecubung muncul sebagai solusi instan yang justru membawa kehancuran mental.

Buah kecubung, yang sudah lama dikenal masyarakat Banjar sebagai tanaman beracun dengan efek halusinogen, kini dikemas dalam berbagai bentuk menarik. Mulai dari dicampur dalam kopi, dijadikan rokok, hingga kapsul kebugaran, kecubung menawarkan “pelarian” sementara dari realitas pahit. Sayangnya, pelarian ini membawa mereka yang mengonsumsinya ke dunia kegilaan, bicara sendiri dengan pohon dan tembok.atau yg lain nya.

Fenomena ini menggambarkan kegagalan berbagai instrumen negara. Pemerintah yang tak mampu menciptakan kesejahteraan dan aparat keamanan yang tidak bisa mendeteksi kejahatan psikotropika, membuat kecubung mudah diakses oleh masyarakat. Harga yang terjangkau di tengah ekonomi yang sulit dan rendahnya tingkat pendidikan, membuat kecubung semakin digemari.

Namun, jangan berharap banyak pada wakil rakyat dan elit politik. Mereka sendiri sedang mabuk dengan “kecubung” lainnya. Mulai dari mabuk perjalanan dinas yang melupakan tugas pokok, mabuk seremonial yang tak berhubungan dengan hajat hidup rakyat, hingga mabuk judi online yang semakin memperparah situasi.

Dalam kondisi seperti ini, keluarga dan masyarakat sipil harus merapatkan barisan. Memperkuat benteng pertahanan masing-masing, mendidik, mengedukasi, dan mendampingi dengan tulus adalah satu-satunya cara untuk melawan kejahatan yang sudah tersistematis ini. Jangan biarkan “kecubung” menghancurkan masa depan kita! ( MHD)


Editor : Mahdi

Posting Komentar

0 Komentar